Sebab menurutnya, dalam situasi semacam itu besar kemungkinan droplets terbang ke udara dari aktivitas bersin atau batuk, berbincang lebih dari 15 menit, karaoke atau pidato, serta aktivitas meniup terompet.
"Kita kurangi kerumunan, kita kurangi kegiatan yang mengundang keramaian dan pergerakan orang," tegas Emil.
Baca Juga: Penderita Asam Urat Ketahuilah, Ini 5 Makanan Terburuk yang Wajib Dihindari
Dia pun mengingatkan, pandemi Covid-19 masih belum selesai dan tidak ada yang tahu kapan pandemi ini akan berakhir.
"Imbauan ini semata-mata karena pandemi Covid-19 belum selesai," ucapnya.
Sebelumnya, para pakar di dunia memprediksi pendemi Covid-19 akan berlangsung selama tiga tahun. Namun, seiring pengembangan vaksin, termasuk di Indonesia, mulai membuahkan hasil, harapan pandemi dapat berakhir lebih cepat semakin mencuat.
Baca Juga: Fantastis! 5 Tanaman Hias Ini Justru Langka dan Sangat Mahal di Dunia Karena Cacatnya
Meski begitu, jangkauan setiap negara terhadap vaksin berbeda-beda, bergantung kemampuan ekonominya masing-masing.
Di tengah resesi seperti sekarang, kembali muncul kekhawatiran, pandemi Covid-19 di negara-negara berkembang dan miskin dapat berlangsung lebih lama, bahkan dapat kembali ke skenario awal.
Akan tetapi, Emil yakin pandemi di Indonesia termasuk Jabar dapat dikendalikan dengan baik. Apalagi, uji coba vaksin Sinovac Bio Farma tahap 3 sedang dilakukan di Kota Bandung dengan hasil menggembirakan.
Artikel Rekomendasi