Curah Hujan yang Tinggi Menyebabkan Tanah Longsor Dikabupaten Nganjuk

- 15 Februari 2021, 22:21 WIB
LONGSOR NGANJUK: Gubernur Khofifah meninjau lokasi bencana di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos
LONGSOR NGANJUK: Gubernur Khofifah meninjau lokasi bencana di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos /Foto/Ist/Portal Surabaya

PORTAL PROBOLINGGO - Intensitas hujan yang cukup tinggi mengguyur Kabupaten Nganjuk, tepatnya di Dusun Selopuro, Kecamatan ngetos, Kabupaten Nganjuk menyebabkan bencana tanah longsor  serta banjir pada hari Minggu 14 Februari 2021.

Curah hujan yang tinggi dibeberapa daerah di kabupaten nganjuk menyebakan banjir. Akibatnya jalan raya mengalami kemacetan serta pemukiman warga terendam  banjir.

Hal ini dikarenakan dam kuncir tidak dapat menampung air hujan dengan intensitas tinggi tersebut.
 
Baca Juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Akan Segera Miliki Anak Kedua, Setelah Sempat Alami Keguguran

"Benar (banjir), terjadi di empat kecamatan yaitu di Kecamatan Berbek, Nganjuk, Loceret dan kecamatan Bagor,” tutur Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Nganjuk Yuniati. Seperti yang dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Pemkabgresik.go.id

Sementara itu, tanah longsor yang terjadi di RT 06/RW 01 Dusun Selopuro Desa Ngetos mengakibatkan Beberapa rumah warga tertimbun material tanah longsor total  ada 8 rumah yang terdampak. Selain rumah 21 warga juga menjadi korban atas bencana ini.

Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk dibantu Taruna Siaga Bencana (Tagana) Nganjuk dan warga setempat hingga kini terus berupaya mencari guna menemukan korban.
 
Baca Juga: Simak Baik-baik! 6 Minuman yang Kurang Baik Untuk Kesehatan No 4 Tidak Disangka-sangka

Untuk proses tersebut, tim pencarian memerlukan alat berat guna menyingkirkan material  longsor  yang menimpa sejumlah rumah.

“Sebanyak 21 warga menjadi korban tanah longsor. Dilaporkan 16 warga masih dalam pencarian, sementara 5 warga sudah ditemukan dengan kondisi 3 warga meninggal dunia dan 2 warga selamat, “terang Ibu Yuniati saat diwawancarai PING, Senin 15 Februari 2021.

Data tambahan menyebutkan 147 warga terdampak longsor lainnya mengungsi di rumah kepala desa setempat.
 
Baca Juga: 6 Mitos Larangan Pernikahan Menurut Adat Jawa, Salah Satunya Rumah Tidak Boleh Berhadapan

Petugas BPBD Nganjuk dibantu oleh TNI/POLRI, serta relawan juga terjun kelokasi kejadian setelah menerima informasi tersebut guna menemukan korban yang dilaporkan hilang.

Curah hujan yang sangat tinggi mengakibatkan proses pencaian terkendala dan hari sudah malam, akibatnya proses pencarian dihentikan dan dilanjutkan Pada keesokan harinya Senin 15 Februari 2021.

Selain itu, BPBD juga mendirikan posko utama di Kecamatan Ngetos untuk digunakan sebagai tempat evakuasi warga terdampak tanah longsor.
 
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, juga telah meninjau lokasi banjir di Nganjuk. Sekaligus bertemu dengan warga terdampak tanah longsor, Senin 15 Februari 2021.***

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x