Arifin mengatakan, kepastian hasil swab menentukan langkah selanjutnya dalam penatalaksanaan klinis.
Baca Juga: Kasus Kesembuhan Covid-19 di Kabupaten Probolinggo Meningkat, Maron Sumbang Kasus Kesembuhan
Semakin cepat tata kelola klinisnya, maka akan semakin cepat tracing sehingga mencegah penyebaran Covid-19, meningkatkan angka kesembuhan, dan menurunkan angka kematian.
"Pemda Provinsi Jawa Barat mengapresiasi bantuan alat ini karena murni merupakan karya inovatif dalam negeri. Kandungan komponen flocked swab ini hampir 100% produk lokal Indonesia," ujarnya.
"Ini sesuai dengan lima prinsip penanggulangan Covid-19 di Jabar: proaktif, ilmiah, transparan, inovatif, dan kolaboratif," tambahnya.
Bantuan dari UI ini sejalan dengan semangat Jawa Barat dalam menagani Covid-19, yakni mengutamakan kemandirian dan menghargai usaha sendiri yang tidak mengandalkan bantuan luar negeri.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Puncak Bogor yang Instagramable, Ada yang Mirip Kota Venice Italia
Pemprov Jawa Barat mengucapkan rasa bangga karena UI berhasil memproduksi alat medis yang penting.
Flocked swab buatan dalam negeri berangkat dari kelangkaan alat ini dalam upaya 3T (tracing, testing, treatment).
WHO merekomendasikan semua negara melakukan 3T dengan metode PCR karena hasilnya lebih akurat dibandingkan rapid test (RDT). Jawa Barat kini telah memulai meninggalkan rapid test dan intens dengan uji usap.
Artikel Rekomendasi