PORTAL PROBOLINGGO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, melakukan upaya antisipasi kenaikan level Gunung Merapi dari waspada (level II) menjadi siaga (level III).
Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakank, tim BPBD Boyolali telah fokus pada penanganan Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi. Terdiri dari Desa Jrakah, Desa Klakah, dan Desa Tlogolele, di Kecamatan Selo.
Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari laman resmi BNPB, upaya yang telah dilakukan, di antaranya mempersiapkan jalur evakuasi untuk warga, menetapkan titik kumpul evakuasi, melakukan gladi lapang terkait pelaksanaan evakuasi, dapur umum, serta evakuasi ke desa penyangga.
Baca Juga: Kumpulan Teks Pidato Hari Pahlawan Nasional 10 November, Singkat dan Jelas
Baca Juga: Kumpulan Puisi Hari Pahlawan dari Sastrawan Indonesia, Chairil Anwar dan WS Rendra
Sebelumnya, pada Rabu 4 November 2020 lalu, BPBD Kabupaten Boyolali juga telah melakukan sosialisasi terkait implementasi sister village selama masa pandemi.
Sosialisasi tersebut dilakukan di Desa Tlogolele di Kabupaten Boyolali, Desa Mertoyudan dan Desa Bumirejo di Kabupaten Magelang.
Disusul pada Kamis 5 November 2020 lalu, Tim BPBD Kabupaten Boyolali telah melakukan distribusi logistik berupa bahan pangan dan masker ke TPPS di Desa Tlogolele, Desa Klakah, dan Desa Jrakah, setelah status siaga Gunung Merapi ditetapkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Baca Juga: 9 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan, Salah Satunya Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Artikel Rekomendasi