Beredar Video Seruan Jihad di Media Sosial, Ini Reaksi Kementerian Agama

- 1 Desember 2020, 08:50 WIB
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi.
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi. /Dok. Kemenag

PORTAL PROBOLINGGO - Belakangan ini di media sosial beredar sebuah video yang menunjukkan sekelompok orang menyerukan ajakan jihad.

Dalam video tersebut terlihat sejumlah orang berbaris dan melantunkan lafal azan yang seharusnya “Hayya 'alash shola” menjadi “hayya ‘alal-jihad”.

Tidak hanya itu saja, terlihat sekelompok orang tersebut turut membawa senjata tajam ketika melantunkan lafal ajakan jihad.

Baca Juga: Senada dengan Fadli Zon, Wakil Ketua Komisi I DPR Minta Pemerintah Batalkan Calling Visa Israel

Menganggapi hal itu, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi mengaku belum mengetahui secara pasti apa maksud video tersebut. Apakah sekedar konten untuk media sosial atau ada pesan tertentu.

Namun ia menuturkan, bila video tersebut berisi ajakan untuk jihad untuk perang, maka hal itu tidak relevan disampaikan dalam situasi damai seperti di Indonesia saat ini.

“Jika seruan itu dimaksudkan memberi pesan berperang, jelas tidak relevan. Jihad dalam negara damai seperti Indonesia ini tidak bisa diartikan sebagai perang,” ujar Zainut dalam keterangan resminya, Senin, 30 November 2020.

Baca Juga: Ada Perubahan Waktu JPH, Kemenag Beri Penjelasan tentang Jaminan Produk Halal dalam UU Cipta Kerja

Dalam kesempatan ini, Wamenag kemudian menyampaikan kepada pimpinan ormas Islam dan para ulama untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat awam.

Hal ini menurutnya penting untuk dilakukan agar masyarakat tidak terjebak pada penafsiran tekstual tanpa memahami konteks dari ayat al-Qur'an atau hadits.

Ia menambahkan, pemahaman agama tanpa memahami konteks dan berdasar pada penafsiran tekstual dapat melahirkan pemahaman agama yang sempit dan ekstrem.

Baca Juga: Kutuk Aksi Teror di Sigi Sulawesi Tengah, Jokowi Sampaikan Hal Ini

“Di sinilah pentingnya pimpinan ormas Islam, ulama, dan Kiayi memberikan pencerahan agar masyarakat memilik pemahaman keagamaan yang komprehensif,” tuturnya.

Dalam menyikapi masalah ini, ia meminta semua pihak dapat menahan diri dan melakukan pendekatan secara persuasif dan dialogis.

Tidak hanya itu saja, ia pun meminta semua pihak untuk menarik diri dari tindakan kekerasan dan melawan hukum.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x