Atasi Permasalahan antar Umat Beragama, Kemenag Luncurkan Aplikasi Pendeteksi Konflik

- 4 Desember 2020, 08:27 WIB
Workshop penanganan konflik antar umat beragama.
Workshop penanganan konflik antar umat beragama. /

PORTAL PROBOLINGGO - Kementerian Agama (Kemenag) tengah menyiapkan upaya untuk mengatasi konflik antar agama di Indonesia.

Untuk mendeteksi konflik antara agama, kemenag luncurkan Aplikasi sistem deteksi dini konflik dan penanganan isu kerukunan umat beragama yang diberi nama mobile harmoni (mharmoni).

Aplikasi tersebut diharapkan dapat diuji publik pada tahun 2021 dan mengandalkan pengolahan data kerukunan yang diinput oleh jajaran ASN Kementerian Agama di daerah, untuk kemudian dianalisa dan dijadikan rujukan kebijakan di tingkat pusat.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah DKI Jakarta 4 Desember 2020, Waspada Potensi Hujan Ringan Hingga Lebat

Kepala Kankemenag Tangerang Selatan Abdul Rojak mengatakan saat pembukaan Workshop Manajemen Deteksi Dini Penanganan Isu Kerukunan Umat Beragama Tahun 2020, di Serpong, pada hari Kamis, 3 Desember 2020.

"Untuk itu ke depan, keberhasilan dari aplikasi ini bergantung pada komitmen seluruh ASN Kemenag dari daerah hingga pusat," ujarnya.

Menurut Abdul Rojak, keberadaan aplikasi mharmoni tersebut diharapkan dapat menjadi pijakan untuk memitigasi konflik keagamaan yang terjadi di segenap penjuru negeri.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Ketua DPR Puan Maharani Minta Pemerintah Lakukan Hal

Akan tetapi, tanpa sinergi yang baik antara daerah dan pusat, Rojak mengatakan bahwa hal tersebut mustahil untuk terwujud.

Menurut Rojak, di beberapa daerah, utamanya para penyuluh agama harus siap untuk melakukan updating tiap data kerukunan yang ada di daerahnya masing-masing.

"Utamanya data-data terkait peristiwa kerukunan yang memiliki potensi konflik," ujar Rojak.

"Tapi kami juga berharap, di tingkat Pusat, data yang telah diinput ini dapat segera diolah, sehingga dapat segera memberikan sinyal bila ada yang potensial melahirkan konflik. Agar bisa cepat diambil langkah-langkah antisipasi," tambahnya.

Baca Juga: Para Calon Presiden Upayakan Messi Bertahan, Orang Ini Malah Katakan Ingin Jual La Pulga Dari Dulu

Workshop Manajemen Deteksi Dini Penanganan Isu Kerukunan Umat Beragama Tahun 2020 tersebut berlangsung selama tiga hari. Pelaksanaan dilakukan sejak tanggal 3 hingga 5 Desember 2020.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 70 peserta yang terdiri dari Kasubag Kerukunan Umat Beragama (KUB) pada Kanwil Kemenag Provinsi, perwakilan PKUB, dan Badan Litbang dan Diklat Kemenag.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini