Whatsapp Akan Memperkenalkan Lagi Kebijakan Privasi Kontroversialnya, Diperbaiki atau Diperparah?

- 19 Februari 2021, 21:34 WIB
Whatsapp.
Whatsapp. /Pexels/Anton

PORTAL PROBOLINGGO - Setelah sebelumnya kebijakan privasi Whatsapp memicu reaksi besar-besaran yang bahkan sampai memaksa Whatsapp membuat statusnya sendiri, kini Whatsapp berencana akan memperkenalkan lagi kebijakan privasi barunya.

Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Engadget, aplikasi perpesanan milik Facebook tersebut mengatakan akan memberi tahu pengguna tentang kebijakan privasi baru mereka dalam beberapa minggu mendatang, dan memberikan informasi lebih lanjut tentang perubahan tersebut sebelum meminta pengguna untuk menyetujui persyaratan baru tersebut.

"Dalam beberapa minggu mendatang, kami akan menampilkan banner di WhatsApp yang memberikan lebih banyak informasi yang dapat dibaca orang dengan kecepatan mereka sendiri," tulis WhatsApp dalam sebuah posting blog.

Baca Juga: 9 Manfaat Menangis yang Jarang Orang Ketahui, Nomor 8 Tidak Terduga

"Kami juga menyertakan lebih banyak informasi untuk mencoba dan mengatasi masalah yang kami dengar. Nantinya, kami akan mulai mengingatkan orang-orang untuk meninjau dan menerima pembaruan ini untuk tetap menggunakan WhatsApp," lanjutnya.

Kebijakan privasinya sama dengan yang diperkenalkan oleh Whatsapp pada Januari lalu, yang kemudian peluncurannya ditunda di tengah reaksi yang berkembang.

Seorang juru bicara WhatsApp mengonfirmasi bahwa pengguna pada akhirnya harus menyetujui kebijakan baru itu pada 15 Mei, ketika kebijakan baru tersebut mulai berlaku.

Kebijakan privasi yang diperbarui ini membahas dorongan Facebook baru-baru ini ke dalam profil pengguna.

Baca Juga: Materi Pelajaran Buku Tematik Kelas 4 SD Subtema 1, Penjelasan Rumah Adat Baileo di Maluku

Bagi WhatsApp, ini berarti perluasan aplikasi perpesanan tersebut dan penambahan baru fitur belanja dalam aplikasi. Istilah baru yang secara lebih eksplisit membahas peran yang dimainkan Facebook dalam memungkinkan interaksi ini.

Sebagaimana ditunjukkan The New York Times bulan lalu, di mana hal ini dapat mengakibatkan interaksi bisnis yang terjadi di WhatsApp dapat memengaruhi iklan yang dilihat pengguna di Facebook.

Tapi fakta bahwa WhatsApp melakukan perubahan tanpa peringatan pada pengguna, dan ketidakpercayaan umum pada Facebook, ternyata menjadi resep yang sempurna untuk menyebarluaskan "misinformasi" dan "kebingungan".

Baca Juga: Lowongan Kerja Februari 2021, PT Forisa Nusapersada Buka Kesempatan bagi Minimal Lulusan SMA atau SMK

Banyak pengguna menafsirkan pembaruan tersebut sebagai pengguna Whatsapp harus membagikan informasi pribadinya kepada Facebook tanpa pilihan untuk menolak.

Padahal seperti yang dicatat The Times pada bulan Januari, kenyataannya adalah Facebook sudah memiliki kemampuan untuk mengumpulkan banyak informasi dari apa yang orang lakukan di WhatsApp.

Dampak negatif dari kebijakan ini menyebabkan lonjakan minat pada aplikasi perpesanan alternatif,seperti Signal dan Telegram.

Dalam postingan blognya hari Kamis, WhatsApp membahas minat baru dalam layanan pesaing, dengan mengatakan bahwa "kami memahami beberapa orang mungkin mencoba aplikasi lain."

Tapi Whatsapp juga menyiratkan bahwa layanan pesaing tersebut mungkin kurang "dapat diandalkan dan aman" dibandingkan WhatsApp.

Baca Juga: Lowongan Kerja Februari 2021, PT Forisa Nusapersada Buka Kesempatan bagi Minimal Lulusan SMA atau SMK

"Aplikasi lain mengatakan mereka lebih baik karena mereka tahu informasi yang lebih sedikit daripada WhatsApp," kata Whatsapp.

"Kami yakin orang-orang mencari aplikasi yang dapat diandalkan dan aman, meskipun itu mengharuskan WhatsApp memiliki beberapa data terbatas."***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: Engadget


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini