Jokowi Hadiri KTT G20, Minta Negara Anggota Lakukan Dua Hal Ini

- 22 November 2020, 09:17 WIB
Presiden Jokowi ketika menghadiri KTT G20.
Presiden Jokowi ketika menghadiri KTT G20. /BPMI Setpres/Muchlis Jr.

PORTAL PROBOLINGGO—Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 secara virtual, Sabtu, 21 November 2020. Dalam KTT ini, ia didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Dalam KTT ini, Jokowi menekankan ada dua hal penting yang harus dilakukan oleh negara anggota G20 untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Hal pertama yang menurut Jokowi harus dilakukan yaitu memastikan ketersediaan vaksin untuk seluruh negara. Untuk itu ia menginginkan negara G20 melakukan pendanaan untuk memulihkan kesehatan.

Baca Juga: Mumi di Mesir Mulai Bermunculan dan Bertambah hingga Lebih dari 100 Temuan

“Pertama, pendanaan bagi pemulihan kesehatan. Dunia tidak akan sehat kecuali semua negara sudah sehat. Vaksin adalah salah satu amunisinya,” ujar Jokowi seperti dilansir dari laman Sekretariat Presiden.

Untuk memastikan semua negara mendapatkan akses terhadap vaksin Covid-19, Jokowi menginginkan negara-negara G20 untuk melakukan komitmen.

Hal tersebut menurut Jokowi sangat dibutuhkan untuk memobilisasi pendanaan global bagi pemulihan kesehatan.

Baca Juga: FPI Organisasi yang Dipimpin Habib Rizieq Kini Dinyatakan Tak Lagi Jadi Ormas

Selain pemulihan kesehatan, Jokowi kemudian menekankan pentingnya pemulihan ekonomi. Terutama untuk negara-negara berkembang yang memiliki pendapatan rendah.

Jokowi kemudian mengingatkan, Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) telah meminta dukungan dana sebesar US$2,5 triliun agar negara berkembang mampu keluar dari keterpurukan ekonomi dengan memperlebar ruang fiskalnya.

Kontribusi yang dapat dilakukan oleh negara-negara G20, menurut Jokowi ialah dengan mengadakan bantuan restrukturisasi utang untuk negara berpendapatan rendah.

Baca Juga: Biden Meminta Kongres AS untuk Memberikan Bantuan Darurat Covid-19

“Restrukturisasi utang ini harus dibarengi dengan ditingkatkannya manajemen utang (sound debt management) termasuk transparansi data dan dijaganya keberlanjutan fiskal,” ungkap Jokowi.

Presiden menambahkan, dukungan yang luar biasa bagi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan, sangat penting untuk terus diberikan bagi negara-negara berkembang. 

Karena menurutnya apabila dukungan tersebut dikurangi secara terburu-buru, maka pemulihan ekonomi dunia dikhawatirkan akan berjalan dalam waktu yang lama.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Terkini, Alami Erupsi hingga 59 Kali Gempa Guguran

“Keleluasaan fiskal negara berkembang dibutuhkan untuk membiayai social safety net, mendongkrak konsumsi domestik, serta menggerakkan ekonomi kecil dan menengah,” pungkasnya.***

Editor: Hari Setiawan

Sumber: Sekretariat Kabinet


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini