PORTAL PROBOLINGGO – Akibat didominasi guguran material di lereng barat, Pengamat Gunung Merapi (PGM) di Pos Babadan Desa Krinjing, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, pada hari Kamis, 26 November 2020 kemarin mencatat terjadinya gempa Merapi sebanyak 506 kali.
"Gempa itu dari guguran sisa kubah lava lama sisi barat," ungkap PGM, Babadan Yulianto, pada hari Jumat, 27 November 2020, sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari laman Pemkab Magelang.
Gempa sebanyak 506 kali tersebut terdiri dari gempa guguran 44 kali, hembusan 122 kali, gempa hybrid fase banyak 309 kali, dan gempa vulkanik dangkal 33 kali.
Baca Juga: Harga Logam Mulia Emas Hari Ini Sabtu 28 November 2020 di Pegadaian, Antam Rp 1.962.000 per 2 Gram
Secara visual cuaca sekitar Gunung Merapi terlihat dari Pos Pengamatan Babadan. Asap sulfatara putih melambung setinggi 50 meter lebih dari puncak Gunung Merapi.
Selain itu, beberapa kali juga terdengar suara gemuruh dari Merapi yang terdengar dari pos Babadan.
"Guguran sembilan kali disertai suara gemuruh," ujarnya.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini Wilayah DKI Jakarta 28 november 2020, Waspada Potensi Hujan Lebat
Menurut Yulianto guguran tersebut lebih dominan ke arah barat, yaitu antara hulu Sungai Senowo tiga, dan Sungai Lamat. Sedangkan intensitas besar ke arah Kali Sat.
"Dominannya, kalau dilihat dari bekasnya, guguran di Kali Lamat," ujarnya.
Hingga saat ini BPPTKG masih menetapkan status Siaga dengan jarak aman lima kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Baca Juga: Ahli Nuklir Iran Tewas dalam Serangan di Teheran, Israel: Kami Tak Mau Berkomentar
Masyarakat juga diimbau tetap tenang dengan meningkatkan kewaspadaan, serta mengikuti informasi resmi dari pemerintah maupun BPPTKG.***