Usai Ambruk Akibat Arus Sungai, Pemkab Pasuruan Usulkan Pembangunan Jembatan dengan Anggaran Rp 2 Milyar

- 16 Maret 2021, 21:47 WIB
Jembatan Ngipik di Gempol.
Jembatan Ngipik di Gempol. /Tangkap Layar Youtube/Abi Machfudz

 

PORTAL PROBOLINGGO - Jembatan penghubung antar kecamatan di Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan ambruk, usai terhempas derasnya arus sungai yang meluap.

Jembatan yang menghubungkan Dusun Ngipik, Desa Sumbersuko, Kecamatan Gempol dengan Dusun Mejasem, Desa Tawangrejo, Kecamatan Pandaan itu ambruk setelah terjadi hujan deras di beberapa waktu yang lalu.

Jembatan sepanjang 25 meter dengan lebar 4,5 meter itu patah di bagian tengah lantaran terhantam derasnya air sungai.

Baca Juga: LIVE STREAMING BOLA Malam ini, Liga Champions Real Madrid Vs Atalanta dan Man City Vs Monchengladbach

Camat Gempol Taufiqul Ghoni mengatakan, hujan yang mengguyur dengan intensitas tinggi di kecamatan Gempol menyebabkan debit air Sungai Kambeng meningkat dan arus menjadi sangat deras. Sehingga menyebabkan jembatan terempas arus dan kemudian ambruk.

Pada Hari Minggu 14 Maret 2021 kemarin, Pemerintah Kabupaten Pasuruan mengusulkan pembangunan Jembatan Ngipik di Dusun Ngipik, Desa Sumbersuko, Kecamatan Gempol, yang ambruk.

Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasuruan, Ridwan Harris mengatakan, usulan pembangunan jembatan tersebut dilakukan, lantaran ketersediaan anggaran BTT (Biaya Tidak Terduga) Kabupaten Pasuruan tahun 2021, sudah menipis dari Rp 25 Milyar, kini menyisakan sekitar Rp 4 Milyar.

Baca Juga: Kumpulan Doa yang Wajib Dibaca Ketika Sebelum Tidur, Amalkan Agar Terhindar Dari Gangguan Jin dan Setan

"BTT tahun ini totalnya Rp 25 Milyar. Sejak januari sampai Februari lalu, total anggaran yang dikeluarkan sudah sebesar Rp 21 Milyar. Jadi sisanya sekitar Rp 4 milyar an," Ujar Harris

Besaran BTT yang sudah dikeluarkan oleh Pemkab Pasuruan dalam dua bulan terakhir dipergunakan untuk berbagai macam kegiatan kebencanaan.

Mulai dari penanganan banjir, tanah longsor, hingga penanganan Covid-19 di Kabupaten Pasuruan.

Harris mengadakan, bahwa usulan tersebut akan segera disampaikan kepada BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) setelah menerima persetujuan dari Gubernur Jawa Timur.

Baca Juga: Tiga Warga Ujung Tanjung Kota Medan Alami Luka Parah di Kepala Usai di Bacok Tetangganya

Ia mengungkapkan bahwa persetujuan dari Gubernur sangat penting, guna mempercepat pembangunan jembatan di Kecamatan Gempol tersebut.

"Kalau sekarang ini masih di BPBD Jatim. Semoga segera mendapatkan persetujuan dan rekomendasi dari Ibu Gubernur, sehingga kalau sudah kita terima, langsung kami kirimkan ke pusat," jelasnya.

Sementara itu, Pemkab Pasuruan sudah selesai melakukan penghitungan estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan pembangunan jembatan yang menghubungkan antara Desa Sumbersuko dengan Desa Tawangrejo.

Menurut Harris, Anggaran tersebut ditaksir mencapai Rp 2 Milyar. Untuk itu, Pemkab Pasuruan berharap agar usulan pembangunan ini bisa segera dapat terealiasi dalam waktu dekat.

Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Bruntusan dengan Menggunakan Bahan Alami, Dijamin Ampuh!

"Kami hanya bisa menunggu kapan rekom ini turun dan kalau sudah turun, kapan realisasi pembangunan jembatan, agar warga kembali sumringah," singkatnya.

Seperti diketahui, Jembatan Ngipik memiliki panjang jembatan 25 meter dan lebar 4 meter. Jembatan itu sendiri patah di tiga titik.

Dua titik yang patah masing-masing di bibir jembatan. Yaitu, jalan dari arah Sumbersuko, maupun dari arah Tawangrejo.

Lalu, titik ketiga yang patah tepat di bagian tengah jembatan. Atas kejadian tersebut, akses warga terputus, sehingga mereka harus memutar sejauh 4 kilometer.

Baca Juga: Kemenhub Perbolehkan Masyarakat untuk Mudik Pada Lebaran Tahun Ini

Dijelaskan Harris, untuk sementara waktu, pihaknya memasang Safety Line atau pita pengaman dan kayu di sekitar jembatan.

Pemasangan pita itu sangat penting agar tak ada warga yang mendekat ke sekitar jembatan, lantaran potensi ambles masih cukup tinggi.

Selain itu, Harris juga menghimbau agar tak ada lagi kegiatan penambangan pasir dan batu di sekitar jembatan.

Lantaran kegiatan tersebut diduga sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kontruksi jembatan itu sendiri.

Baca Juga: Biodata Ersya Aurelia, Pemeran Tisa dalam Sinetron Love Story The Series

"Kami minta warga tidak menggunakan jalan di situ, karena kontruksi nya berpotensi ambles. Selain itu ada kegiatan penambangan pasir batu illegal di sekitar jembatan sehingga diduga merusak kontruksi di sebelah selatan."

"Kita harapkan ke depan, kalau dibangun, tak ada ladi kegiatan tersebut, karena membahayakan jembatan dan masyarakat," imbuhnya. ***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Pemkab Pasuruan


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x