Banjir Bandang di NTT, Evakuasi Korban Meninggal Alami Kendala Alat yang Terbatas

- 5 April 2021, 18:02 WIB
Banjir bandang di NTT.
Banjir bandang di NTT. //Twitter.com/@BNPB_Indonesia

 

PORTAL PROBOLINGGO - Banjir bandang menimpa sejumlah wilayah di kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu dini hari, 4 April 2021.

Peristiwa tersebut menyebabkan sejumlah rumah dan fasilitas rusak. Diketahui korban meninggal sebanyak 54 orang dari data sebelumnya sekitar 20 orang.

Hal ini disampaikan oleh Agustinus Payong Boli, Wakil Bupati Flores Timur pada Senin, 5 April 2021.

"Jumlah korban longsor akibat banjir bandang tersebut yang ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa (meninggal) sebanyak 54 orang, dari data sebelumnya sekitar 20 korban." ujar Agustinus dikuti PORTAL PROBOLINGGO dari PMJ News.

Baca Juga: Pengumuman SPAN-PTKIN 2021: Berikut Link dan Cara Cek Kelulusan

Baca Juga: 3 Resep Es Buah Segar, Sederhana, dan Kekinian, Cocok untuk Menu Buka Puasa Ramadan 1442 H

"Hingga kini upaya untuk pencarian korban masih terus dilakukan," tambahnya.

Akibat dari banjir bandang disusul dengan bencana tanah longsor, beberapa desa terdampak di Kabupaten Flores Timur. Salah satunya Desa Nele Lamadiken serta wilayah Waiwerang, Kecamatan Adora Timur.

Agustinus menuturkan bahwa banjir bandang diawali dengan tingginya curah hujan disertai dengan angin kencang. Akibatnya kayu dan bebatuan ikut terseret dan memporak-porandakan rumah warga.

Baca Juga: Jangan Sepelekan, Ini Akibatnya Jika Kamu Malas Ganti Baju Setelah Berolahraga

Pada kesempatan yang sama, keterangan lebih lanjut disampaikan oleh Camat Adonara Timur, Damianus Wuran.

Damianus menjelaskan bahwa proses evakuasi korban mengalami kendala karena keterbatasan alat berat di wilayah tersebut.

"Pencarian para korban hingga kini masih dilakukan warga secara mandiri," pungkasnya.

Dia juga menambahakan bahwa ada salah satu wilayah dengan jumlah korban lebih banyak sehingga alat berat yang tersedia lebih diprioritaskan untuk wilayah tersebut.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Kurma dan Harganya, Cocok untuk Takjil Buka Puasa Ramadan 1442 H

"Ada satu wilayah Ile Boleng, disana korbannya lebih banyak sehingga alat berat lebih diprioritaskan penggunaannya disana. Disini tidak ada (alat berat), dan membuat kami kesulitan. Makanya pencarian korban pun lambat," ujar Damianus.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x