PORTAL PROBOLINGGO – Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang merupakan sister village dengan Desa Keningar, Kecamatan Dukun. Kedua Desa tersebut telah memiliki kesepakatan bersama untuk saling membantu dan bergotong royong jika terjadi erupsi merapi.
Hal ini membuat Kepala Desa Ngrajek, Muhammad Rizky Kurniawan, berinisiatif menggunakan rumah pribadinya sebagai lokasi pengungsi bagi Desa Keningar pada hari Minggu, 8 November 2020.
"Kami dari desa Ngrajek menyiapkan empat lokasi, tapi untuk saat ini kami baru siap dua lokasi dikarenakan jumlah pengungsi kurang lebih hanya 200 orang. Lokasi pertama menggunakan rumah saya sendiri sekaligus sebagai gudang logistik, kemudian yang kedua kami menggunakan Gedung SD Negeri Ngrajek 1," ungkapnya. Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari laman resmi Pemkab Magelang.
Baca Juga: Masih Stabil! Harga Logam Mulia Emas UBS Hari Ini Senin 9 November 2020 di Pegadaian
Namun, jika lokasi sebelumnya masih kurang dalam menampung para pengungsi, pihaknya juga telah mempersiapkan gedung sekolah MI Maarif dan Aula Pondok Pesantren Al Muktakin Ngrajek.
"Kami sudah berkoordinasi sebelumnya dengan kepala sekolah masing-masing dan beliau dengan senang hati akan membantu," ujarnya.
Baca Juga: Arsenal Kalah dari Aston Villa, Mikel Arteta Sebut Anak Asuhnya Kekurangan Kreativitas
Rizky juga menjelaskan bahwa untuk persiapan logistik sebagian besar sudah datang dari BPBD Kabupaten Magelang, dan sebagian lagi dari Desa Keningar dan Desa Ngrajek, seperti peralatan masak, water toren, dan penerangan.
Namun, karena dalam kondisi mendadak, hingga saat ini belum ada anggaran kas Desa Ngrajek yang khusus digunakan bagi lokasi pengungsi tersebut.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan 4,3 Magnitudo Mengguncang Nabire, Papua
Artikel Rekomendasi