PORTAL PROBOLINGGO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang terus menambahkan lokasi pengungsian guna mengantisipasi lonjakan pengungsi.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BPBD, Edy Susanto, bahwa pihaknya telah menyiapkan 44 lokasi pengungsian, yang 32 diantaranya merupakan lokasi sekolah.
"Sekolah sudah mulai dipersiapkan sebagai tempat pengungsian, apabila terjadi lonjakan pengungsian maka bisa tertampung. Sekolah yang sudah ditempati adalah SDN 1 Ngrajek Mungkid," ungkap Edy, pada hari Minggu, 15 November 2020. Sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari laman resmi Pemkab Magelang.
Baca Juga: Jadwal Acara TVRI, 16 November 2020, Ada Belajar Dari Rumah dan Beranda Pak RT
Berdasarkan dari BPBD, jumlah pengungsi hingga pukul 18.00 WIB, telah tercatat sebanyak 838 jiwa yang tersebar di 9 titik pengungsian. Warga pengungsi tersebut berasal dari 4 desa, diantaranya Desa Ngargomulyo, Krinjing, Paten, dan Keningar.
Diantara 4 desa tersebut, Desa Keningar tidak termasuk rekomendasi BPPTKG, karena Desa Keningar di luar rekomendasi bahaya.
Namun demi mengantisipasi kejadian erupsi seperti tahun 2010 silam, pemerintah desa setempat akhirnya turut mengevakuasi warga dan menyiapkan lokasi pengungsian. Sedangkan 3 desa lainnya merupakan rekomendasi dari BPPTKG.
Baca Juga: Ikuti Uji Coba LRT Jabodetabek, Menhub Budi Karya Ungkapkan Rasa Bangga
Artikel Rekomendasi