Mengenal Sigarar Utang, Varietas Kopi Yang Berasal dari Hutang

9 Oktober 2020, 14:54 WIB
Ilustrasi Kopi /Literasi News/Hasbi NR

PORTAL PROBOLINGGO - Indonesia merupakan salah satu negara pengahasil kopi terbesar di dunia.

Hal ini disebabkan salah satunya karena kopi tersebar di hampir seluruh daerah di Indonesia yang tentu saja memiliki kondisi geografis yang berbeda.

Karena kondisi geografis yang berbeda-beda itu pula di Indonesia tercipta banyak varietas kopi, salah satunya adalah Sigarar Utang.

Baca Juga: Ini Dia Aplikasi Online Groceries yang Harus Kamu Tahu Selama Pandemi

Lalu dari manakah asal nama Sigarar Utang tersebut? Seperti apakah ciri-ciri dari kopi varietas ini?

Dikutip dari cafebrick.co.id, Sigarar Utang merupakan bahasa daerah Batak Toba yang berarti 'si pembayar hutang'.

Kopi tersebut diberi nama demikian karena kopi ini sering digunakan oleh petani sebagai alat membayar hutang.

Baca Juga: Rektor UGM Apresiasi UU Cipta Kerja, BEM Sampaikan Rasa Kecewa

Kopi sendiri merupakan komoditas yang sangat diperhitungkan di daerah Tapanuli Utara. Di sana, banyak pertani padi yang banting setir menjadi petani kopi.

Varietas Sigarar Utang ini menurut petani setempat ditemukan pertama kali pada tahun 1988 di kebun milik Pak Opung yang terletak di Dusun Gajah, Desa Paraningan Utara, Kecamatan Lintongnihuta.

Sigarar Utang merupakan salah satu varietas kopi dengan nilai yang sangat tinggi. Varietas yang tubuh subur pada ketinggian 700 hingga 1700 mdpl ini dapat menciptakan citarasa 'specialty premium' yang sangat kuat.

Baca Juga: Jadwal Sholat Lima Waktu untuk Wilayah Yogyakarta Hari Ini, Jumat 9 Oktober 2020

Tak heran jika kopi yang konon merupakan persilangan dari varietas typica dan kate ini mendapat sertifikasi Surat Keputusan Menteri Pertanian NOMOR: 205/Kpts/SR.120/4/2005 Tentang Pelepasan Varietas Kopi Sigarar Utang Sebagai Varietas Unggul.

Sebagai salah satu verietas unggul, Sigarar Utang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

- Memilik perawakan semi katai (dwarf/kerdil) dengan batang pokok yang tidak tampak dari luar.

- Mempunyai sifat percabangan sekunder yang sangat aktif. Bahkan cabang primer di atas permukaan tanah mempunyai bentuk kipas menjuntai hingga menyentuh tanah.

Baca Juga: Kemnaker Rilis Pokok Pikiran UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan, Begini Isinya

- Memiliki warna hijau tua pada daun tua dan cokelat kemerahan saat daun masih muda.

- Memiliki daun penjang meruncing dengan tepi daun yang bergelombang.

- Buah muda berwarna hijau sedangkan buah yang telah masak berwarna merah cerah.

- Memiliki buah dan biji ukuran besar.

- Cukup rentan terhadap hama bubuk buah serta nematoda, tapi cukup tahan pada karat daun.

Selain ciri-ciri di atas, ada pula ciri-ciri yang membedakan varietas Sigarar Utang dengan varietas lain yaitu:

- Dalam kurun waktu 1 tahun 3 bulan tanaman ini sudah berbuah dan siap panen dalam kurun waktu 1 tahun 5 bulan.

- Tanaman ini berbuah terus menerus sehingga dapat dipanen 1 kali dalam seminggu (waktu menuju panen yang singkat).

- Masa kosongnya hanya berlangsung 2-3 bulan.

- Mendapat pengakuan dari Starbucks bahwa varietas ini pernah mengalahkan produksi kopi Brazil.

Melihat ciri-ciri dan keunggulan varietas ini, maka tak heran varietas dengan produktivitas sebanyak satu setengah ton per hektar ini mampu menyuguhkan omzet sebesar delapan hingga sembilan juta rupiah tiap kali panen dengan modal hanya sekitar dua hingga tiga juta.***

 

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Tags

Terkini

Terpopuler