Pidato Hari Guru Nasional oleh Anies Baswedan, Bisa Dijadikan Rujukan untuk Kata Sambutan

15 November 2020, 10:46 WIB
Pidato Hari Guru Nasional oleh Anies Baswedan ketika menjadi Mendikbud 2015 lalu. /Kemendikbud

PORTAL PROBOLINGGO—Pidato Hari Guru Nasional biasanya dibacakan sebagai kata sambutan untuk memperingati lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Seperti diketahui, lahirnya PGRI merupakan cikal bakal perayaan Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November setiap tahunnya.

Organisasi guru di Indonesia awalnya didirikan pada 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). Kemudian pada 1932 berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGi).

Baca Juga: Pidato Bahasa Inggris untuk Hari Guru, Cocok untuk Tugas Sekolah dan Lomba

Pada masa pendudukan Jepang, sekolah-sekolah kemudian sempat ditutup, organisasi nasional banyak yang dilarang, termasuk PGI.

Barulah ketika Indonesia merdeka PGI lahir dengan nama baru PGRI, dalam Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta

Berikut ini merupakan contoh pidato Hari Guru Nasional yang pernah dibacakan oleh Anies Baswedan pada 2015 lalu ketika masih menjabat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari laman resmi Kemendikbud.

Baca Juga: Jokowi Buka Kompetisi MTQ Nasional, Anies Baswedan Ingin Pertahankan Gelar Juara

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan. Semoga Ibu dan Bapak Guru berada dalam kondisi sehat, bahagia dan selalu dalam lindungan-Nya. Di Hari Guru ini, izinkan saya atas nama pemerintah menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas semua pengabdian Ibu dan Bapak Guru.

Tugas dan tanggung jawab Ibu dan Bapak Guru amat besar, namun izinkan saya menyampaikan bahwa tanggung jawab besar ini jangan lah dipandang sebagai beban tapi sebagai kehormatan. Ibu dan Bapak Guru mendapat kehormatan untuk menumbuhkan generasi baru yang tercerdaskan.

Ibu dan Bapak Guru sekalian, Republik ini dirintis dan didirikan oleh kaum terdidik. Mereka adalah generasi baru di zamannya yang merasakan pengajaran, pendidikan dan pencerahan.

Baca Juga: Lirik Lagu Terima Kasih Guruku Beserta Chord atau Kunci Gitar

Mereka sangat sadar atas manfaat langsung pendidikan dan karena itulah mencerdaskan kehidupan bangsa mereka tetapkan sebagai sebuah amanah yang harus ditunaikan. Sebuah pesan tegas bahwa kunci kemajuan bangsa ini ada pada kualitas manusianya.

Ibu dan Bapak Gurulah yang berada di garda terdepan mewakili seluruh bangsa dalam menjalankan amanah itu. Tiap tutur, tiap langkah dan tiap karya Ibu dan Bapak Guru adalah ikhtiar untuk mencerdaskan bangsa.

Orang tua, yang adalah pendidik pertama dan utama, dan pun mereka memercayakan pada Ibu dan Bapak Guru untuk turut mendidik anak-anaknya. Mari kita ingat pula, mereka bukan sekadar anak-anak, namun mereka adalah wajah masa depan bangsa ini.

Baca Juga: Hadiri East Asia Summit, Presiden Jokowi Ingin Negara Asia Timur Tidak Berkompetisi

Ibu dan Bapak Gurulah orang pertama yang berkesempatan melihat dari dekat wajah masa depan negeri ini.

Ibu dan Bapak Guru yang saya hormati, Ki Hadjar Dewantara menyebut tempat belajar sebagai taman. Istilah itu meneguhkan tekad bahwa pendidikan memang harus menjadi sebuah proses pembelajaran menyenangkan walau penuh tantangan.

Pendidikan tidak boleh terasa sebagai penderitaan. Sekolah harus terasa menyenangkan. SekolahSekolah menyenangkan adalah sekolah di mana semua ikut terlibat, baik guru, siswa maupun orangtua ikut mendukung pembelajaran bersama dan menjadi teladan bagi komunitasnya.

Baca Juga: Marsekal Hadi Tjahjanto: Siapa Saja Ganggu Persatuan Bangsa, Hadapi TNI!

Sekolah menyenangkan adalah sekolah yang memberikan pembelajaran bermakna, bermanfaat dan relevan dengan kehidupan siswa serta kebutuhan masyarakat.

Sekolah menyenangkan bukanlah sekolah tanpa tantangan, melainkan justru sekolah yang memberikan ragam pilihan dan tingkatan tantangan kepada guru dan siswa yang juga beragam.

Sekolah menyenangkan hanya bisa terjadi bila guru pun terus belajar, serta terus berkarya. Karya-karya Ibu dan Bapak Gurulah yang akan terus mengembangkan senyum anak-anak Kita.

Karya-karya Ibu dan Bapak Guru yang membuat lonceng masuk sekolah layaknya pertanda dimulainya sebuah petualangan menyenangkan di sekolah.

Baca Juga: Lirik Lagu Inilah Kisah Sang Rasul atau Rohatil dari Habib Syech Abdul Qodir Assegaf

Untuk mengimbangi keteguhan guru dalam berkarya, pemerintah juga berikhtiar akan terus memberikan ruang bagi guru untuk terus berkarya, untuk mengembangkan diri.

Mari kita terus mengembangkan diri secara mandiri maupun secara bersama-sama. Pemerintah menyadari bahwa masih ada berbagai pekerjaan rumah terkait Guru yang harus kami tuntaskan. Insya Allah itu semua akan terus menerus kami perbaiki.

Di saat yang sama mari kita sama-sama memastikan bahwa semua ikhtiar kita benar-benar dipusatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, menumbuhkan semua potensi anak-anak kita hingga mereka bukan sekadar bisa meraih, tapi bisa melampaui cita-citanya.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Bukannya Aku Takut' yang Dinyanyikan Ariel Noah dan Mirriam Eka

Dalam kesempatan peringatan Hari Guru ini saya ingin mengajak Ibu dan Bapak Guru untuk sama-sama menunjukkan pada bangsa tercinta ini bahwa guru Indonesia adalah guru pembelajar. Guru yang selalu hadir sebagai pendidik dan pemimpin bagi anak didiknya.

Guru yang hadir mengirimkan pesan harapan. Guru yang makin menjadi contoh tentang ketangguhan, optimisme dan keceriaan.

Mari kita teguhkan ikhtiar Ibu dan Bapak Guru, ikhtiar kita bersama untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Kita terus belajar dan mengembangkan diri bukanlah untuk pemerintah, bukanlah untuk kepala sekolah, dan bukanlah untuk kantor dinas, tapi memang sejatinya setiap pendidik adalah pembelajar.

Baca Juga: Habib Rizieq Tawarkan Dialog, Moeldoko: Tidak Ada yang Perlu Direkonsiliasi

Mari sama-sama kita kirimkan pesan kepada seluruh komponen bangsa ini, bahwa guru mulia karena karya! Hanya dari guru yang terus belajar dan berkarya akan muncul generasi pembelajar sepanjang hayat yang terus menerus berkontribusi pada masyarakat fan lingkungannya.

Pada setiap kata yang kami tuliskan, ada pahala guru. Pada setiap karya yang kami lakukan, ada sidik jari jasa guru.

Apresiasi kami bagi seluruh Guru, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan, atas semua inspirasi dan karya yang dipancarkan di ruang-ruang pembelajaran.

Baca Juga: Sekretariat Negara Setujui Alih Status IAIN Jember menjadi UIN KH Achmad Siddiq

Dengan rendah hati atas nama pemerintah, saya ingin kembali sampaikan rasa hormat dan terima kasih sedalamnya.

Selamat Hari Guru dan selamat berkarya!

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.***

Editor: Hari Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler