Aktivitas Kegempaan Gunung Merapi Masih Tinggi, BPPTKG Imbau Masyarakat Tetap Tenang Dan Tidak Panik

- 23 November 2020, 14:35 WIB
Aktivitas kegempaan Gunung Merapi melalui pengamatan oleh Balai Pengamatan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), 22 November 2020.
Aktivitas kegempaan Gunung Merapi melalui pengamatan oleh Balai Pengamatan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), 22 November 2020. /(BPPTKG)/

PORTAL PROBOLINGGO – Aktivitas kegempaan Gunung Merapi masih tinggi. Hal tersebut berdasarkan data dari Balai Pengamatan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), setelah status Gunung Merapi meningkat menjadi Level III Siaga, pada hari Kamis, 5 November 2020 lalu.

Kegempaan dangkal dominan terjadi pada aktivitas kali ini, sehingga mengakibatkan ketidakstabilan material lama yang ada di puncak.

Selain itu, berdasarkan pantauan CCTV yang terpasang di Deles pada hari Minggu, 22 November 2020, pukul 06.50 WIB, telah terjadi guguran tebing lava lama. Guguran tersebut juga tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dengan durasi 82 detik.

Baca Juga: Sejarah Singkat Tentang Perayaan Thanksgiving di Amerika Serikat

Menurut Kepala BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi, Hanik Humaida, guguran tersebut merupakan guguran dari tebing lava 1954 yang berada di dinding kawah utara.

Material guguran tersebut jatuh ke dalam kawah dan hingga saat ini tidak berpengaruh pada aktivitas Gunung Merapi.

Baca Juga: Tanpa Partisipasi Berarti dari Trump, Para Pemimpin G20 Sepakati Pembagian Vaksin Secara Merata

“Guguran seperti merupakan kejadian yang biasa terjadi pada saat Gunung Merapi mengalami kenaikan aktivitas menjelang erupsi,” ujar Hanik dalam keterangan tertulis pada hari Senin, 23 November 2020. Sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari laman resmi BNPB.

Berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan pada hari Minggu, 22 November 2020, hingga pukul 24.00 WIB, telah terjadi 50 gempa guguran, 81 kali gempa hembusan, 342 kali gempa multifase, 41 kali gempa vulkanik dangkal, dan 1 gempa tektonik jauh.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah