Vaksin Covid-19 Sinovac Tiba di Indonesia, Ridwan Kamil Ingin Jawa Barat Jadi Prioritas

- 9 Desember 2020, 06:40 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. /Twitter/@ridwankamil

PORTAL PROBOLINGGO—Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil berharap wilayahnya menjadi prioritas untuk menerima vaksin Covid-19 Sinovac.

Bila Jabar dijadikan prioritas sebagai penerima vaksin, Ridwan Kamil ingin mengutamakan vaksinasi pada tenaga kesehatan dan TNI/Polri.

“Kami di Jabar jika mendapatkan prioritas maka kami ingin prioritas bagi tenaga medis sebanyak 350 ribu dan TNI/Polri sebanyak 150 ribu orang, karena bertugas di garis depan menghadapi pandemi,” ungkap Ridwan Kamil seperti dilansir dari laman Pemprov Jabar.

Baca Juga: Jokowi Sampaikan Jutaan Vaksin Covid-19 Sudah Tiba di Indonesia, Bagaimana Keamanannya?

Saat ini, pemerintah pusat memang belum mengumumkan berapa kuota vaksin per daerah serta mana yang jadi prioritas.

”Vaksin ini memang belum ada arahan jatah kita dapat berapa, tapi urutannya tenaga kesehatan, TNI/Polri kawasan zona merah. Mayoritas tentunya Bodebek dan Bandung Raya,” kata pria yang akrab disapa Kang Emil ini.

Seperti diketahui, pada Senin 7 Desember 2020 lalu, Presiden Jokowi mengumumkan Indonesia telah menerima 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac.

Baca Juga: Jokowi Kabarkan Vaksin Covid-19 Sinovac Tiba di Indonesia, Jadwal Vaksinasi Bergantung Pada Hal Ini

“Pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin pencegah Covid-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus lalu,” ujar Jokowi.

Dalam kesempatan ini, Jokowi kemudian menyebutkan, akan ada 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku yang didatangkan pada bulan ini.

Sementara itu Januari 2021 nanti, Indonesia akan kembali kedatangan 1,8 juta dosis vaksin siap guna dan 30 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Desak Komnas HAM Mengusut Tuntas Penembakan Laskar FPI Supaya Tak Ada Fitnah

Nantinya, bahan baku vaksin yang diterima oleh Indonesia akan diproses oleh Bio Farma agar siap digunakan.

Jokowi kemudian meminta seluruh prosedur ilmiah dalam rangka persiapan vaksinasi harus dilalui dengan baik.

Hal itu menurutnya penting untuk menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat serta meningkatkan efektivitas vaksin Covid-19 tersebut.

Pertimbangan ilmiah serta hasil akhir uji klinis lah yang akan menentukan kapan vaksinasi Covid-19 dapat dilakukan.***

Editor: Naufal Ikbar


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x