Agustinus menuturkan bahwa banjir bandang diawali dengan tingginya curah hujan disertai dengan angin kencang. Akibatnya kayu dan bebatuan ikut terseret dan memporak-porandakan rumah warga.
Baca Juga: Jangan Sepelekan, Ini Akibatnya Jika Kamu Malas Ganti Baju Setelah Berolahraga
Pada kesempatan yang sama, keterangan lebih lanjut disampaikan oleh Camat Adonara Timur, Damianus Wuran.
Damianus menjelaskan bahwa proses evakuasi korban mengalami kendala karena keterbatasan alat berat di wilayah tersebut.
"Pencarian para korban hingga kini masih dilakukan warga secara mandiri," pungkasnya.
Dia juga menambahakan bahwa ada salah satu wilayah dengan jumlah korban lebih banyak sehingga alat berat yang tersedia lebih diprioritaskan untuk wilayah tersebut.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Kurma dan Harganya, Cocok untuk Takjil Buka Puasa Ramadan 1442 H
"Ada satu wilayah Ile Boleng, disana korbannya lebih banyak sehingga alat berat lebih diprioritaskan penggunaannya disana. Disini tidak ada (alat berat), dan membuat kami kesulitan. Makanya pencarian korban pun lambat," ujar Damianus.***
Artikel Rekomendasi