Beredar Isu Gelombang Panas Di Jakarta, BMKG Berikan Klarifikasi

- 16 November 2020, 11:24 WIB
Ilustrasi suhu panas, gelombang panas.
Ilustrasi suhu panas, gelombang panas. /Pixabay/Caniceus

PORTAL PROBOLINGGO – Beredarnya isu tentang dugaan gelombang panas yang melanda Indonesia, ditandai dengan meningkatnya suhu udara mencapai 40 derajat celcius serta anjuran kepada masyarakat agar tidak mengonsumsi air dingin atau air es.

Menanggapi hal tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan klarifikasi.

“Berita yang beredar ini tentu tidak tepat, karena kondisi suhu panas dan terik saat ini tidak bisa dikatakan sebagai gelombang panas,” ungkap Kepala Bagian Humas BMKG, Akhmad Taufan Maulana, pada hari Minggu, 15 November 2020. Sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari laman PMJ News.

Baca Juga: Update Harga Logam Mulia Emas Antam Hari Ini Senin 16 November 2020 di Galeri 24

Menurut Taufan, suhu maksimum di wilayah Indonesia berada di kisaran 36 derajat celcius. Suhu tersebut terjadi di Bima, Sabu, dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, pada 12 November 2020 lalu.

“Suhu tertinggi pada hari itu tercatat di Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Bima yaitu 37,2 derajat celcius. Namun catatan suhu ini bukan merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum, masih berada dalam rentang variabilitasnya di Bulan November,” ujarnya.

Taufan menjelaskan beberapa hal, bahwa terkait peningkatan suhu udara di Indonesia. Hal tersebut bisa disebabkan oleh kedudukan semu gerak matahari tepat di atas Pulau Jawa dalam perjalanannya menuju posisi 23 lintang selatan, setelah meninggalkan ekuator pada November 2020.

Baca Juga: Jadwal Samsat Keliling untuk Wilayah Jakarta Hari Ini, Berikut Daftar Lokasinya

Posisi semu matahari di atas Pulau Jawa akan terjadi dua kali, yakni pada November 2020, dan Februari-Maret 2021, sehingga puncak suhu maksimum mulai dari Jawa hingga NTT terjadi di seputar bulan-bulan tersebut.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x