Pasca Teror Pembunuhan di Sigi Sulteng, TNI-Polri Terjunkan Satgas Tinombala untuk Mengejar Pelaku

30 November 2020, 06:36 WIB
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Argo Yuwono. /Dok. Humas Polri

 

PORTAL PROBOLINGGO - Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Prabowo Argo Yuwono memastikan Satgas Tinombala telah diterjunkan guna mengusut kasus pembunuhan satu keluarga di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Dengan diturunkannya Satgas Tinombala ini, Argo mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk lebih tenang. Ia meminta warga tetap melakukan aktivitas seperti biasa, karena personel TNI-Polri akan senantiasa memberikan rasa aman.

"Masyarakat tidak perlu khawatir dan tenang, karena TNI-Polri akan ikut patroli dan tetap bersama dengan masyarakat. Silakan melaksanakan kegiatan seperti biasa, kami akan memberikan rasa aman disana," ujar Argo dalam keterangannya, pada hari Minggu, 29 November 2020 sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari PMJ News.

Baca Juga: Barcelona Berhasil Libas Osasuna 4-0, Messi Berikan Penghormatan untuk Maradona

Dia menjelaskan, hingga saat ini pihaknya tengah melakukan tahap-tahapan lanjutan untuk menangkap pelaku. Dia berharap, kejadian seperti ini tidak terulang lagi, seiring akan berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.

"Saat ini penyidik dan Densus 88 sedang melakukan penyelidikan dan penyidikan, harapannya semoga tidak terjadi lagi kejadian seperti ini mengingat sebentar lagi juga akan dilaksanakan Pilkada," ucapnya.

Sebelumnya, satu keluarga yang terdiri dari empat orang di Dusun Lepanu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dilaporkan tewas dibunuh.

Baca Juga: Resmi! Jokowi Bubarkan 10 Lembaga Ini, Ada Komisi Pengawas Haji Indonesia

Keempat korban diduga dibunuh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur. Mereka antara lain adalah Yasa alias Yata sebagai kepala rumah tangga, Pinu, Nata alias Papa Jana alias Naka dan Pedi.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Mahfud MD menyebut pemerintah mengutuk keras aksi teror tersebut.

"Tentu pemerintah mengutuk keras kepada pelakunya dan menyatakan duka yang mendalam kepada korban dan keluarganya," ujar Mahfud dalam konferensi pers yang disiarkan kanal Youtube Kemenko Polhukam RI pada hari Minggu, 29 November 2020.

Baca Juga: Wakil Anies Baswedan, Ahmad Riza Patria Dinyatakan Positif Covid-19, Begini Kondisinya

Mahfud juga meminta seluruh pemimpin umat beragama di Sulawesi Tenggara agar tidak terprovokasi oleh insiden ini dan isu SARA lainnya.

Menurut dia, saat ini Satuan Tugas TNI-Polri Operasi Tinombala telah mengepung lokasi yang dicurigai terkait dengan pelaku teror. Ia mengatakan pihaknya masih terus melakukan perburuan terhadap pelaku

"Tim Tinombala sudah menyampaikan tahap-tahap yang dilakukan untuk mengejar pelaku, melakukan isolasi dan pengepungan terhadap tempat yang dicurigai ada kaitan dengan para pelaku," kata Mahfud.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Memaksa Pulang, RS UMMI Lepas Tangan

Mahfud sendiri meyakini bahwa kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) adalah pelaku dari penyerangan tersebut.

"Memang pelakunya adalah Mujahidin Indonesia Timur, kelompok Mujahidin Indonesia Timur ini adalah sisa kelompok Santoso yang sekarang masih tersisa beberapa orang lagi dan (satgas) operasi Tinombala sedang mengejar (mereka) sekarang," tukasnya. ***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler