Gara-Gara Tidak Ada Ventilator, Dokter di Surabaya yang Positif Covid-19 Meninggal Dunia

- 5 Desember 2020, 14:10 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/Jeyaratnam Caniceus

Dalam waktu 24 jam, rekan dokternya menelepon berbagai rumah sakit untuk mencari ventilator yang tersedia di Surabaya.

Namun, di kota terbesar kedua tersebut ketersediaan ventilator pun sulit hingga akhirnya, dokter Sardjono dan istrinya meninggal dunia.

Kematian dokter Sardjono dan istrinya meningkatkan alarm mengenai Covid-19 dan penanganannya di negara dengan populasi terbanyak keempat di dunia tersebut dengan peralatan kesehatan yang tak cukup memadai.

Baca Juga: Najwa Shihab Sebut Urusan Habib Rizieq Selalu Penuh Drama, Haikal Hassan Justru Sampaikan Hal Ini

Dilansir dari Reuters, dalam waktu 10 hari, Indonesia mencatatkan rekor tertinggi jumlah kasus positif Covid-19 dengan angka 8.369 pada 3 Desember 2020.

Kenaikan angka yang signifikan ini juga disertai dengan berita mengenai berbagai rumah sakit regional yang penuh oleh pasien Covid-19.

Halik Malik, juru bicara dari Ikatan Dokter Indonesia mengatakan bahwa situasi over kapasitas yang terjadi kali ini adalah yang terburuk sejak pandemi Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Nama-Nama Sunan Walisongo Beserta Asal Daerahnya, Sang Tokoh Penting Penyebaran Islam di Indonesia

Para ahli kesehatan mengatakan bahwa Indonesia telah kesulitan untuk menangani Covid-19 sejak Maret dan kini, kasus positif Covid-19 telah mencapai 557.877 kasus dengan angka kematian 17.355.

Angka tersebut belum ditambah dengan angka suspek yang mencapai 70 ribu.

Halaman:

Editor: Naufal Ikbar


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini